ASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH

"Sugeng Makempal wonten Laman Blog Kula {E_Ponk}"

Senin, 15 Agustus 2011

SINOPSIS AKU RINDU JAMAN ITU

Hari ini,
          Hari ini adalah hari di saat saya remaja. Saat-saat remaja yang sungguh menyenangkan, menggembirakan, penuh semangat dan kebersamaan bersama kawan-kawan satu fikroh, ohhhh.., sungguh indah hari ini.
Hari-hari remaja saya berisi lembaran-lembaran kegiatan positif, yang Insya Allah sungguh bermanfaat, tidak ada kegiatan yang mubazir apalagi tanpa manfaat, saya dan kawan-kawan satu fikroh sentiasa menjaga kekompakan ukhuwah untuk selalu mengisi hari kami di tanah perantauan ini dengan kegiatan positif, karena kami yakin kegiatan seperti ini adalah salah satu tameng syetan bagi pribadi diri yang hendak menyusupkan kelemahan dan kekalahan iman ke sukma hati, Laa Khaulaa Walaa Kuwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Aziim…,


***
          Sungguh tidak menyangka bisa memperoleh saudara-saudara sebaik mereka dalam pengembaraan saya mencari hakikat jati diri di negeri jiran, tanah rantau ini. Meskipun hanya berlabelkan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang kebetulan bergelut di sektor industri (kilang), namun saya sangat bersyukur karena itu semua tidak mengurangi minat saya untuk terus bertalabul ‘ilmi, mencari ilmu bekalan hari kemudian.

Bukan mudah ber’survive’ di tengah-tengah cabaran dunia bebas yang menggelora. Jauh dari ayah bunda dan handai taulan, benar-benar membuat saya makin dewasa dalam pemikiran, perlahan-lahan tanapa saya sadari saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan kerja, lingkungan masyarakat bebas dan lingkungan Melayu. Dan hati adalah sinyalir dari kesemua apa yang ditangkap oleh otak saya yang hanya berkapasitas beberapa saja, sangat terbatas. Iman yang memang selalu fluktuatif berusaha saya jadikan sebagai pondasi pertahanan diri, karena hari rawan ini, saya tengah sendiri.

Banyak belajar dari situasi, entah itu perkara ma’ruf maupun munkar, aaahhh…., sejurus kemudian saya teringat penggalan novel best seller Habiburrahman El Shirazi  yang berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” …………………………………………. Konon Azam, sebagai protagonis dalam cerita, adalah sosok yang sentiasa mau belajar dari jalan…….., “belajar dari jalan” sendiri bermakana, “IQRO” membaca wacana kehidupan,…., hemmmm.., satu inspirasi positif bagi saya,

Kalau, Anda mengenal Sg. Wey at Selangor d’Berhad adalah kawasan yang minus (nilai religinya), mungkin itu benar menurut pandangan kaca mata umum. Banyak kasus kriminal dan seksualitas, pelecehan seksual dan seks bebas mengcover lembah ini. Ahhh.., sungguh memprihatinkan. Kadang tidak menyangka juga akan berada, bahkan berdomosili cukup lama dalam nuansa gersang, tandus seperti ini. Namun…, itulah kali ini yang terbaik bagi saya, dan Anda, kawanku.., yang Allah SWT berikan untuk kita, maka bersyukurlah…, Dan masih bolehkah kita berpositif thinking dalam kubangan lumpur seperti ini?? Tentu MASIH dan HARUS. Kita sebagai muslim yang tangguh harus mampu mencontoh “si biji kopi”…, apa yang terjadi jika si biji kopi kita masukan dalam bejana air mendidih???....., iyah…, tentu saja ia akan larut bersama air, tanpa mengurangi sifat semula jadinya, bahkan ia justru akan mengeluarkan aroma wangi yang khas hingga orang-orang suka untuk menikmatinya di pagi, siang, sore maupun malam hari, termasuk saya,hihihi..,

Lain dengan sebutir telur atau sekerat wortel, telur yang semula lembek akan cenderung keras sementara wortel yang keras akan cenderung lembek. Maknanya, terkadang manusia akan cenderung berubah sikap, sifat dan tingkah laku mengikut alur habitatnya, kalau dia berada di lingkungan baik dia akan jadi baik, sementara kalau lingkungannya jahat dia pun akan jahat, namun sang pemenang sejati adalah dia yang seperti “si biji kopi”…, tetap namun justru mampu berkontribusi untuk lingkungannya.Amin..,


***
“Dalam segelas susu, yang akan nampak jelas keseluruhan adalah susunya, padahal tanpa kita sadari dalam segelas susu itu juga ada bakteri baik pun jahat “ kata seorang sahabat, bermajas kepada saya, maksudnya.., terkadang entah kebaikan ataupun keburukan justru akan tercover dengan hal-hal lain yang justru lebih mendominasinya. Mungkin seperti itu juga dengan keadaan saya dan kawan-kawan satu fikroh saat ini di Sg.Wey.., hanya auran minus yang akan ‘famous’ selebihnya akan menimbulkan sebuah tanda Tanya besar “apa iya ada yang seperti itu?”, mereka menggap itu sebuah kemustahilan belaka.Ya sudahhh..,

Padahal perlu Anda ketahui di sini kami justru meluangkan sisa masa kerja kami (selama 12 jam) untuk belajar, mengaji, berhalaqah, bersosialisasi, berorganisasi dan semua kegiatan yang positif yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya ada dan berkembang cukup maju dalam kubangan lumpur  ini, Insya Allah.., Nmaun itu semua tentu demi mengharap ridha Allah SWT dan seyogianya tidak perlu terlalu Anda ketahui tentang itu. Cukup pribadi kita masing-masing dan Allah SWT yang tahu.

Bukan mudah merubah mimpi jadi asa pasti, pun dalam perjuangan perlu pengorbanan, termasuk waktu, harta dan tenaga, namun semua terasa indah karena redha Allah SWT.


***
  Dan saudaraku.., tahukah kau?? Memilikimu sebagai saudara seperjuangan di jalan Allah SWT adalah hal yang paling mengesankan dan berharga dalam hidupku, simpanlah hatiku dan semangatku selalu dalam dadamu, sebagaimana aku sematkan jiwa dan semangatmu dalam dadaku selalu,saudaraku..,

Dalam kiyamullail dan rabithah panjangku selalu saya bayangkan rupa-rupa hangat kalian, selalu saya bayangkan kebersamaan hangat kita yang dulu, esok hari….,

Saya tahu saudaraku.., perpisahan bukanlah tangisan, namun ia adalah jeda, intermezzo untuk kita sejenak berhijrah, karena bagaimanapun hijrah itu sebuah keperluan,
Saudaraku…., dihari saya makin berumur dan meninggalkan masa-masa remaja kita yang sungguh menggembirakan, saya telah ditemukan oleh seorang mujahid, yang Insya Allah mampu menjadi imam dalam pondok kecil kami, mampu sebagai rijal bagi saya yang masih papa, dan mampu menjadi abi bagi zuriat-zuriat kami kemudian, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena penantian atas do’a-do’a saya dahulu saat masih remaja bersama kalian dan memutuskan untuk bersendirian (tidak berkhalwat dengan ajnabi) telah Allah SWT luluskan, terimakasih ya Allah.., saya telah menyempurnakan separuh din, Insya Allah..,


***
Namun, tahukah kalian saudaraku, saya selalu merasa kekurangan, saya selalu meneteskan air mata kerinduan yang mendalam manakala saya menyambut sepertiga malam, dalam sujud-sujud penuh barakah, saya dalam dengan rabithah dan bayangan wajah-wajah kalian saudaraku…, saya rindu kalian, saya rindu masa-masa remaja dulu, aku rindu jaman itu…., kau begitu indah dalam mindaku saudaraku…., Mampukah kita berjumpa suatu saat nanti??ahhh…, entahlah.., namun semoga kalian juga sentiasa mengenangku dalam do’a,amin..,


***
Saudaraku…, tiada lagi tempat berkodoyak seindah dulu bersama kalian, kecuali tentu Allah SWT. Namun saya ingin luahkan suara hati, dengarkan yah..,

Saya sangat bahagia dengan rumah tangga saya, dengan imam yang sungguh bijaksana dengan seorang jundi  saya yang soleh Insya Allah dan dengan tetangga mara yang sungguh pengertian, namun…, saya masih rindu akan sesuatu…, di manakah kalian sudaraku?? Aku rindu jaman itu….,

Senja makin menemani perjalanan panjang saya menyusuri liku fana, semoga Allah SWT meredhoi sepenggal kisah saya yang lalu kini dan mendatang, amin..,

***
“Innalillahii Wainnaa ilaihii raaji’un”
Hari yang makin senja, bahkan hampir surup surya, sang rijal telah dipanggil ke Rahmatullah, semoga khusnul khotimah yang sebenar menyertainya,amin.., terima kasih untuk bimbinganmu selama ini wahai imamku…, do’aku menyertaimu dan tunggulah aku di sisimu..,

Saudaraku.., aku ingin berkodoyak lagi kepadamu, meski saya tak tahu apakah kalian masih sehat wal afiat ataukah telah dipanggil ke sisi Yang Maha Kuasa mendahuluiku,namun…, aku tetap rindu jaman itu saudaraku…,

Saudaraku.., hari ini saya dan kalian sudah bukan remaja lagi seperti masa itu, masa indah kita mencari jati diri. Hari ini kulit saya yang dulu sedikit kencang sudah makin keriput, gigi saya yang putih kuat dan rapat sudah copot satu persatu, mata saya yang memandang tajam dan menunduk sudah  nanar, laku saya yang gesit sudah tertatih-tatih, dan rambut saya yang hitam sudah mulai memutih…., subhanallah.., saya bersyukur atas semua nikmat ini. Dan hari ini saya dikawankan oleh jundi saya yang soleh, yang berbakti pada umi abinya, yang selalu sopan santu dan berbudi bahasa, saya juga sangat bersyukur atas kurniaan zuriat ini, meski hanya satu.


***
Saudaraku…, tahukah kalian kesyukuran apa lagi yang Allah kurniakan kepada saya?? Iyah…., Insya Allah saya akan menunaikan rukun Islam yang terakhir, yakni naik haji bersama dengan jundi saya yang selalu setia dan berbakti pada orang tua, semoga Allah SWT merahmatimu, jundiku sayang…,

Saya yang semakin renta, mungkin sepatutnya tidak akan kuat lagi menjalankan semua ketentuan ibadah haji seandainya tidaka ada perolongan dari Allah SWT berupa jundi saya dan motivasinya yang membara buat saya, ya.., jundiku seperti rijalku dalam memberi saya motivasi, saya sangat bersyukur..,

………………………,Namun.., disaat-saat saya semakin renta dan tidak kuat berdesak-desakan dengan jamaah lain, saya merasa semakin rindu kalian, saya merasa ada sebuah tarikan seperi medan magnet yang sangat kuat merasuki jiwa saya, entah apa itu…, saya merasakan aroma kedekatan ukhuwah kita di kawasan kaabah ini saudaraku.., di manakah kalian??

Dan tiba-tiba…, saya nanar, spontan semua hitam pekat.., sayup-sayup saya dengar orang-orang ramai sibuk mengarak tubuh ringkih saya…, entah ke mana???...........................,


***
“Assalamualaikum wr.wb..,ukh..,” sapa salam lembut yang sepertinya begitu familiar di telinga saya yang makin menyayup..,

“Waalaikumsalam wr.wb..,” sambut salam saya dengan nada terbata-bata yang dipaksakan..,

Lamat-lamat, saya membuka mata yang nanar kabur, satu goresan nampak wajah sang jundi tersayang di samping saya kanan saya, kemudian saya menoleh ke kiri, nampak sosok yang tak asing….., sangat dekat dan penuh kehangatan dari sorot matanya yang sememangnya makin nampak mengabur,

Subhanallah…, puji syukur saya, spontan air mata membuncah tak terkendali, air mata kesyukuran, air mata rindu, air mata kebahagiaan karena Allah SWT telah mengabulkan do’a-do’a rabithah saya selama bertahun-tahun lamanya, akhirnya hari dan di rumah Allah yang agung ini Allah SWT kabulkan segalanya.

“Ukhti…..,” pekik saya histeris…, sembari mendekat mendekap ringkih tubuh saudara halaqah saya sewaktu remaja dulu…, ahhhhh…., tiba-tiba dada saya terasa sesak, dan mulut pun tak mampu mengeluarkan sebarang kata pun.., kecuali suara isak tangis yang bersumber dari relung hati. Air mata hangat sang ukhti saya rasakan menetes dalam rongga tangan saya. Semuanya masih hangat seperti masa-masa halaqah dulu, hanya…., waktu dan keuzuran yang membatasi semuanya dan itu sangat saya syukuri…..,


***
Ahhhh…., saya merasa semakin renta dan tidak sanggup melaksanakan ibadah selanjutnya, namun saya sangat bahagia dan bersyukur akhirnya dipertemukan dengan ukhti saya, saudara satu fikroh satu halaqah dahulu saat remaja. Saya berpesan pada beliaun agar dapat menganggap jundi saya yang semata wayang dan sebatang kara setelah pemergian saya nanti sebagai anggota keluarganya, tanpa malu-malu saya nyata menitipkan zuriat saya ini kepada saudara saya, saya sangat percaya dia mampu mengemban amanah saya, karena saya sangat mengenal beliau. Beliau pun sangat senang dan menyetujui permohonan saya.

“Laa Illaa Haillallaahhh huwallahu akbar” kalimat terakhir saya…,

Kemudian segalanya gelap, saya tersenyum dalam kebahagiaan kala itu.


***
Hari ini…., entah hari yang keberapa dalam wacana saya..,

Saya mengikuti rombongan keluarga saudara saya itu dan beliau membawa serta jundi saya, entah ke mana….,

Sampai dengan satu rumah, setelah sebelumnya mengalami perjalanan cukup melelahkan, namun yang saya anehkan tak ada seorang pun menyapa saya, termasuk jundi saya, dia begitu dingin dan seperti tidak nampak saya meskipun berulang kali saya pangil dia. Saya akhirnya lelah dan mencoba untuk diam mengikuti skenario.


***
Hari ini…, entah hari yang keberapa dalam wacana saya…,
Jundi saya nampak sangat gagah dengan stelan jas hitamnya, di bibirnya mengembang senyum kebahagiaan, entah kenapa?? Hemmm…, saya sangat suka melihat dia begitu, persis seperti abinya dulu..,

Lalu, dia keluar dari bilik dan menuju bilik ke yang lebih luas, seperti singgasana raja……, seorang lagi, gadis cantik berkerudung putih sepadan dengan gaunnya pun keluar dari bilik lain, mereka bertemu dalam satu titik kemudian duduk berdua dalam singgasana raja sehari…,

Subhanallah…, ternyata saudaraku telah menikahkan putrinya dengan jundiku, ya Allah…, betapa amanahnya beliau dengan permohonanku…,

Saya sangat bahagia melihat semua ini…, inilah akhir dari sebuah persaudaraan atas dasar cinta karena Allah SWT semata, semuanya terasa indah pada penghujungnya meski dalam permohonan dan pengharapan panjang pada Allah SWT,

Baiklah…, saya sudah siap pergi sekarang.

Terima kasih uhktiku….,
Jundiku dan menantuku…, semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah, amin….,

Perlahan-lahan……., sebuah gaya menarik saya untuk makin menjauhi pesta pernikahan jundi saya, makin menjauhi rumah itu…, makin naik ke atas makin menjauhi kampong itu, kemudian kota itu, pulau itu, negara itu, benua itu…., bahkan ooooooohhhh…, saya makin jauh dari dunia…, ke mana kah saya akan?? Ya Allah……………..,



***

THE END






By : E_Ponk , /(^_*)\

HALAQOH

Sebagai kader-kader aktivis, dalam halaqah kita tidak hanya diajarkan tentang materi ketarbiyahan saja, justru halaqah pun memberi wawasan kita tentang rukhiyah (ibadah), tsakofah (pengetahuan), faniyah (keterampilan) dan ukhuwah (pertalian saudara). Keempat perkara inilah yang menjadi tolak ukur sejauh mana halaqah itu tadi berkembang, maju atau mundur, atau mungkin hanya jalan di tempat.
Dalam konteks rukhiyah (ibadah) kita akan dikenalkan dengan beberapa istilah mutabaah ibadah (pribadi), seperti:
J Kiyamullail (shalat tahajud, shalat malam)
J shalat sunnah dhuha (shalat sunnah min 2 rakaat dinatara waktu selepas syuruk matahari, atau sekitar pukul 9 waktu Indonesia, sampai dengan matahari belum sepenggalah)
J shaum (puasa wajib, juga puasa sunnah, yang lazim dilakukan adalah puasa Isnin Kamis, sebagaimana sunnah nabi, adapun hendak berpuasa sunnah lain seperti: puasa daud, puasa ayyamul bidh atau puasa pertengahan bulan, itu juga dianjurkan bagi yang mampu tentunya)
J hafalan Al Qur’an (dalam tiap pertemuan halaqah kita akan menyetorkan tiap surat Al Qur’an atau bacaan do’a yang telah kita hafalkan sebelumnya)
J tilawah dan tadabur ayat (setiap awal pertemuan halaqah, selepas acara dibuka terlebih dahulu kita bertilawah memutar, bergiliran, kemudian selepas tilawah dilanjutkan dengan mentadaburi ayat atau surata yang telah kita tilawah tadi, dengan panduan Al Qur’an dan terjemahan serta mengandung tadabur dan tsakofah Islamiyah dan dzikir serta do’a-do’a) ----- baca: Al Qur’an 3 in 1.

Berikutnya adalah tsakofah (pengetahuan), ini adalah inti daripada halaqah rutin, tsakofah bias terdiri atas :
kultum (kuliyyah 7 minit, yang disampaikan oleh salah satu mutarabbi kepada rekanan halaqahnya, biasanya ini bergiliran setiap minggunya atau tiap pertemuan, materi dalam kultum biasanya lumayan ringan atau yang mencakup waktu kurang dari atau sama dengan 7 minit, dan ini sangat bagus untuk kita berlatih menjadi muwajjih, atau setidaknya berbicara di depan umum)
cerita Shahabat Rasul (menceritakan tentang kisah sahabat Rasulullah oleh mutarabbi, terutama yang sepuluh, seperti kisah : Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib, Usman bi Affan, Muadz bin Jabbal, Salman al Farisi,dll, ini juga penting, mungkin kedepannya bias diterapkan ketika kita harus mendongeng untuk anak-anak)
materi halaqah (biasa disampaikan oleh murabbi kepada mutarabbinya, materi biasanya lebih memakan waktu cukup lama, karena ini inti halaqah yang perlu benar-benar kita perhatikan, materi pun biasa terdiri atas pengetahuan keIslaman)
akbar atau kabar (berita-berita terkini atau up to date yang disampaikan baik oleh murabbi ataupun oleh mutarabbi, akbar boleh berupa berita apa saja, tidak hanya masalah seputar dunia Islam, namun boleh juga masalah politik, social, olahraga, budaya, dsb)

Yang ketiga yakni Faniyah (keterampilan), skill ini juga sangat perlu bagi aktivis-aktivis muda, perlu untuk menyiapkan diri dalam kancah kehidupan sebenarnya, yang tidak hanya tahu-tahu tentang Islam saja tanpa tahu bagaimana penanganan praktikalnya dalam dunia nyata. Faniyyah bias berupa :
© keterampilan menjahit
© keterampilan menyulam


Yang terakhir adalah Ukhuwah (pertalian saudara), saya pribadi tidak pernah membayangkan sebelumnya akan memperoleh saudara sebanyak ini, saudara yang saya dapatkan dalam halaqah, iya.., mungkin kekentalannya justru akan semakin erat daripada dengan saudara sekandung, karena dalam halaqah, kita tentu saja sudah dapat dipastikan berfikroh sama, bertujuan sama, melakukan segala amalan ibadah diutamakan jamaah, lain dengan keluarga yang justru mungkin satu darah, belum tentu rasa kekeluargaannya sekental itu , justru kerap saya jumpai masih ada saja sesetengah saudara bersaudara yang bercekcok karena berselisih paham (maaf). Untuk mengeratkan ukhuwah bias kita lakukan dengan :
Ω rihlah (bepergian atau menikmati keindahan alam bersama, dalam rihlah setelah kita tentukan tempat yang cocok, biasanya kita aka nisi acara rihlah dengan pembukaan tentunya kemudian acara menariknya yaitu bias dengan permainan, makan bersama atau tahabu tahadu atau tukar menukar hadiyah,dll)
Ω riyadah bersama (melakukan olah raga atau senaman bersama)
Ω bakti social bersama
Ω mabit bersama (malam bina iman dan Islam, kegiatan out door yang dilakukan menginap, jadi dalam acara ini kita lebih focus pada ibadah jamaah),dll.


***
Kali ini saya ingin bercerita sedikit mengenai kegiatan out door kami beberapa waktu yang silam. Ini mengenai sub pokok bahasab Faniyyah atau keterampilan. Seperti yang telah saya singgung di atas, bahwasanya sebagai kader , juga calon ibu rumah tangga pada khususnya sepatutnyalah kita, para aktivis muda mengambil berat masalah ini. Keterampilan seperti menjahit, menyulam, membuatan hiasan dinding, merangkai bunga, terlebih memasak ini semua adalah hal mendasar yang perlu kita pelajari jauh-jauh hari sebelum itu.


***
“MEMASAK”
Hari itu bertempat di GM kita berencana membuat sebuah menu masakan ala ukhti Imma, yang berjudul “mie ayam ala Irma”…, Karena kali itu acara khususnya adalah memasak, jadi liqo hanya dimukadimahi dengan bacaan “basmallah” bersama, dilanjutkan dengan memasak. Saya juga telat dating, afwan karena harus membeli nata de coco terlebih dahulu, iya selain menu utama yakni mie ayam yang kita buat, kita juga memasak menu pencuci mulut yakni pudding, jadi kami memerlukan nata sebagai pelengkap.

Suasana dapur GM begitu riuh hari itu, ramai rendah, ada yang mengiris bumbu, menumbuk cabai, memotong sayuran, merebus ayam, memasak pudding dan saya sendiri dengan ukhti Anya justru menyiapkan minuman, kami memilih membuat ais tea sebagai menu minum. Rasanya ini menu yang paling mudah disusun diantara menu hari ini yang kita buat, hehehe…., afwan maunya yang gampang-gampang aja ya saya….,

Beberapa saat saja, mie dan pudding telah siap, namun pudding harus disimpan dulu sebentar dalam peti sejuk, agar rasanya lebih segar. Lalu kami menyusun segala masakan yang telah siap dalam satu hadapan, mie----- & kelengkapannya juga air ais tea-----, menunggu pudding mengeras, kami isi dengan obrolan ringan seputar akbar NII yang tengah merebak marak dalam Indonesia, prihatin mendengar berbagai kasus ini itu di tanah air, ge mana ya nanti kalau balik??Eeeemmmm…, semoga bias menghadapi.

Nah, tidak lama.., pudding yang dinanti sebagai disert telah siap mengeras, Ukhti Nana kemudian memotongnya menjadi bagian kotak-kotak cantik. Ukhti Kiki menyiapkan bagian-bagian mie dalam piring-piring, ukhti Imma menuangkan kuahnya, Ukhti Marni menyusun semangka yang telah dipotong-potong, saya & ukhti Anya membagi-bagikan air, ga lupa Ukhti Elok….,eeee.., sebagai cameramen juga asyik jeprat jepret mengambil dokumentasi kami…., uhhhh…, suasana yang ga bias terlupakan. Siap semua.., kemudian Ukhti Nopi sebagai murabbi memimpin do’a makan,

“Bismillaa hirrahmaa nirrahiim…, allaahummaa baariklanaa fiimaa razaktanaa wakinaa azaa bannaar, amin…,”

Kami makan bersama, emmmmm…, saya ga nyangka ukhti Imma piawai sekali memasak mie ayam ini, rasanya uda ga beda jauh sama mie ayam yang biasa saya beli dekat kedai-kedai makan, eeemmmm.., ada bakat jadi usahawan mie nih Ukhti Imma saya rasa, boleh laaa…, tularkan ilmunya yang lain lagi kapan-kapan pada kami..,oke!!!

Lepas makan kami berdo’a
“Alkhamdulillahahillazi at’amanaa wasakoonaa waja’alanaa minal muslimi”

Kami lalu mengemasi perabotan masak, mencuci dan meniriskan. Lepas itu baru menutup acara dan sayonara…..,siap-siap rehat sejenak untuk melanjutkan kerja nite shift. Eeeeemmmm…, tap SEMANGAT ukh..,!!!!


Indahnya dalam dekapan ukhuwah bersama kaliyan yang tercinta karena Allah SWT


E_Ponk ^_*

“HAKIKAT BAHAGIA”

Bahagia itu dari dalam diri
Kesannya zahir rupanya maknawi
Terpendam bagai permata di dasar hati

Bahagia itu ada pada hati
Bertahta di kerajaan diri
Terpendam bagai permata di lautan nurani

Bahagia itu ada di jiwa
Mahkota di singgasana rasa
Bahagia itu adalah ketenangan

Bila susah tiada gelisah
Bila miskin syukur pada Tuhan
Bila sakit tiada resah di jiwa
Bukankah Tuhan telah berfirman
Ketahuilah dengan mengingati
Allah jua kan menjadi Kawan

Kebahagiaan itu suatu kesyukuran
Bila kalian jadi insan pemurah
Bila berkuasa amanah dan
Bila Berjaya tidak alpa
Bila sihat tidak lupakan Tuhan
Hakikat bahagia itu adalah ketenangan
Bila hati mengingati Tuhan

Semua insan kan mengerti
Maksud kesegi Illahi
Itullah fikir yang hakiki

Bahagia itu adalah suatu “KESABARAN”
{by UNIC}

***

Assalamualaikum wr.wb..,
               
                Kaif khaalak, ya akhi ya ukhti..,?? {gayane yang lage belajar “mberangkang” ala Arabian, hehehe.., mohon maklumi kalo banyak salah iya?? Masih perlu bimbingan banyak, wish..,}

Marhaban.., & semoga rasa happy selalu menjadi milik Anda tentunya.

                Berbincang masalah “happiness”, banyak mengingatkan saya akan kenang-kenangan indah semasa kecil dahulu. Eeemmm.., kala itu Epi kecil yang sedang bercokol “hijau muda sekali” punya satu hobby unik sekaligusss.., “sedikit kurang AJAR” hehehe.., { mo tauK??} boleee.., boleee.,

Iya kala itu, saya kecil suka sekali “ngejahilin” kopi bapak. Ketika tiba masanya bapak minum kopi {terutama pagi hari & bakda maghrib}, saya sering sekali mengganggu beliau. Saya senang saja ikut minum kopi langsung dari mug beliau, tanpa segan silu {iyalah.., namanya anak-anak}. Itu justru yang mendekatkan saya pada bapak. Bapak bagi saya lelaki baik, penyayang, bijak & kadang melankolis abis,meskipun terkadang justru orang lain menganggap berbeda. Ya.., itu karena mereka ga ngerti bapak saya yang sesungguhnya, ahhh.., jadi makin rindu bapak,hiks..,

Selain minum kopi “joint” denga bapak, Epi kecil saking sukanya berdiskusi & bermain perahu dayung dengan bapak. Biasanya selepas shalat maghrib, saya selalu mengajak bapak membuatkan perahu dari sarungnya, beliau akan membuat pembatas perahu dari kedua kaki dan tangannya yang kemudian diselubungi kain sarung, dan saya akan masuk seolah-olah penumpang perahu, juga membawa bekalan, boneke-boneka kecil juga buku-buku, kemudian bapak akan menggoncang-goncangkan perahu seumpama ada ombak, saya akan menjerit-jerit bahagia dan histeris karena seolah-olah saya fikirkan perahu saya akan karam..,kalo perahu karam semua muatan tentu akan masuk ke air. Hehehe.., aneh..,bgt.,

Saya juga kerap meminta pendapat dengan bapak, mengenai ceritera bergambar yang baru saya buat, saya sungguh senang kala mampu menceriterakan karya saya pada bapak untuk kemudian bapak komentari & beri penilaian, itu satu motivasi buat saya.

Pernah suatu saat, saya kecil bertanya “Bapak, rasanya Epi gam au lah, jadi lebih besar dari hari ini. Epi uda cukup bahagia sekali dengan menjadi anak-anak sekian. Semua keinginan akan dipenuhi. Waktunya banyak buat bermain. Juga akan terus ditunggui oleh orang tua & disayangi mereka. Epi membayangkan pasti setelah beranjak lebih dewasa, orang akan semakin kehilangan ‘kebahagiaan’ seperti masa kecil. Iya kan ,Pak??” Tanya saya antusias.

Bapak tersenyum, dilanjutkan menghisap rokoknya dalam.., lalu membuat bentuk asap rokok dari mulut beliau seperi “donat putih”, {saya suka menyuruh bapak membuatkan itu untuk saya}. “Nduk, semua orang tentu akan mengalami, bayi----anak-anak-remaja-dewasa-kemudian tua & meninggal, itu hakikat yang tak bisa dielak, nak” jawab Bapak

“Tapi, apakah orang akan selalu merasa bahagia meskipun dia telah beranjak dewasa??” tanyaku lagi penuh kuriosita yang tak terbendungkan.

“Tentu.., tentu, nak ku.., seorang bayi yang masih hanya bisa meminum asi ibu, dia tidak akan bahagia dan berhenti menangis kalau saja diberi padanya uang yang banyak, karena masa itu bayi blm mengenal uang, yang dia perlu untuk bahagia adalah “asi” tadi. Kalau anak-anak.., iya seperti Epi sekarang, Epi akan bahagia jika banyak masa untuk bermain bersama kawan-kawan.., Epi tak akan bahagia bila disuruh bekerja, karena masa ini yang Epi tahu adalah bermain dengan kawan, nah., pun begitu saat beranjak dewasa, Epi akan mulai tidak bahagia dengan bermain boneka, mungkin justru malu, Epi mungkin akan lebih tertarik dan bahagia bila memiliki kawan, “lawan jenis” mungkin, karena masa itu konon Epi sedang mencari jati diri. Beda lagi saat dewasa nanti, Epi sudah mulai tidak bahagia dengan hanya berkawan dengan ini & itu, namun.., sudah mulai memikirkan untuk hidup mandiri, memiliki keluarga, pekerjaan & prinsip hidup sendiri, kala itu.., itulah yang akan menjadi kebahagiaan Epi bila mampu mewujudkannya. Lain lagi saat makin tua, Epi justru akan lebih bahagia bila disayangi & diperhatikan oleh anak-anak & cucu. Begitulah.., nak Allah telah dan akan tetap memberikan kebahagiaan buat umatnya, Insya Allah.., “ jawab bapak panjang lebar.

Saya kecil merenung, membenarkan beberapa persen untuk pendapat bapak, tapi saya masih lagi penasaran, “Pak, jadi kenapa kalau setiap orang akan dilingkupi selalu dengan kebahagiaan, namun masih ada orang yang setres, kemudian gila dan bunuh diri, apak mereka juga bahagia??”

Bapak tersenyum kembali, kali itu dilanjutkan dengan meminum kopi sedikit, “EEmmm.., bagahia itu hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang merasa “cukup” meskipun dengan keterbatasan, kerena hakikatnya hidup itu memanglah keterbatasan itu sendiri yang wajib disyukuri. Mungkin orang yang gila kemudian bunuh diri itu kurang bersyukur denagn hidupnya, kurang berlapang dada dan selalu melihat ke atas, wallahu a’lam.., Yang wajib diingat ialah nak, hidup di dunia hanya sekali, hari inipun akan jadi sejarah di esok pagi, jangan siakan waktu untuk sekedar tidak bahagia, Intinya bahagia itu muncul dari jiwa yang membahagiakan & menciptakan bahagia itu sendiri, bukan pada jiwa yang mencari kebahagiaan.., “ tutup Bapak..,

Saya terus bertanya-tanya tentang hakikat kebahagiaan, dan hari ini saya tahu bahwa bahagia sesungguhnya adalah seperti apa kata Bapak saya, “kesyukuran”.

***

Masa itu, saat PUBA (Pengajian Bulanan) di Asy-Syahiddin bersama Umi Rina kalo tidak silap, satu ceramah yang sederhana yang selalu membekas di hati saya adalah “Jangan mencari kebahagiaan di sana, di luar sana yang jauh dari kita yang hanya dapat kita bayangkan. Namun, di mana kebahagiaan kita sesungguhnya?? Ya di sini ini, ya saat kita menjadi apapun ini, asal masih di jalan Allah SWT, Insya Allah adalah kebahagiann yang barokah.”

Jujur saya, waktu itu saya pengen sekali mengomplain kata-kata beliau, rasanya kurang pas  ukhti.., atas tauziyahnya itu dulu. Dua opini telah saya gabungkan {antara Bapak & ustadzah} & akan menjadi semangat buat saya. Insya Allah.., amin..,

***

Masih tentang bahagia. Sedikit pengalaman, waktu itu saya kebetulan berkesempatan mengikuti seminar entrepreneurship di salah sebuah Hotel di bilangan Kuala Lumpur bersama kawan-kawan yang dipandu oleh Pak Miming, konon beliau adalah entrepreneur yang hanya tamatan S3 alaias (SD, SMP & SMA), hehehe.., tapi beruntung pada klimaksnya beliau mampu menadi jutawan, pemilik Primagama Yogya, juga beberapa ShowRoom, kostan, dll usaha yang benar-benar menghasilkan keuntungan. Intinya beliau adalah seorang yang ulet, hingga mampu menjadi trainer entrepreneur bersama Entrepreneur University, yang justru juniornya adalah para mahasiswa dan usahawan juga.

Apa yang diceritakan oleh orang sukses (materi) seperti Pak Miming?? Tentu saya “perjalanan” samapai denag berada di puncak seperti itu. Dulu….., bla.., bla.., bla.., dan pada intinya “bahagiakan jiwa”, meskipun kita tidak punya ini sementara perlu ini, cari alternative lain yang boleh menjadi pengganti & tidak kalah kulitinya, jangan mau disusahkan dengan kekurangan. Jangan jadikan kekurangan sebagai media penggagal, tapi “tiada rotan akar pun jadi”, ok!!

Hanya yang perlu dikoreksi dari seminar beliau adalah…, beliau bukan golongan tarbiyah, sehingga dari segi bahasa dan pengalaman keislamannya (maaf.., materi bahasannya kurang diarahkan pada hal itu, itu yang membuat saya kurang puas untuk mengendingi ceramah beliau dengan ‘aplous’). Sehingga, dari system entrepreneur yang beliau samapaikan, bukan bertumpu pada syariah dan tujuan Allah SWT, namun masih pada tujuan semu, yakni “harta”.

Maaf sekali lagi, bukan berarti beliau salah, mungkin beliau ingin lebih mengedepankan orang umum (bukan muslim / atau??? Liberal??? Hihihi..,) wallahu a’lam.., kewajiban kita hanya memfilter ilmu yang baik, mari kita masukkan ke dalam bejana kita kawan..,

***

Dan hari ini…., siapkah Anda.., menggapai “BAHAGIA HAKIKI”????

Mari melangkah bersama, Lillahi ta’ala

Semoga setiap jengkal langkah & hela nafas dibarokahi Allah SWT, amin..,


E_Ponk ^_*




CATATAN HATI

Tuesday, 6 Juni 2011

21.47 waktu Selangor

Baru balik dari GM, setelah sebelumnya  dibuat uring-uringan sama kawan-kawan, iya Umi Anna bolak-balik call…, panggilan sampai dengan 9 kali, baru saya call balik beliau, rupanya beliau nyuruh saya dkk ke GM segera, ada hal yang amatttt.., penting. Saya rikuh sekali karena sepertinya malam ini adalah waktunya latihan shalawat dan nasyid, setelah hari sebelumnya juga saya absen dengan alasan pengen buka puasa di rumah ( karena waktu itu malem Selasa, alias hari Isnen ),eeemmmm.., dan hari ini kembali tidak dapat hadir, alasan kedua karena lambat balik pasal magriban di surau kilang dan lagi hari ini ada rencana saya untuk prepare tulisan tentang Al-Qur’an guna lembar kata mutiara esok ketika hari H kajian PUBA.

“Hallo.., Assalamualaikum wr.wb..,” sapa saya dalam telefon bimbit,

“Waalaikumsalam wr,wb.., Epi.., ke GM ya…,ada acara penting ini, kaka mohon ya.., ajak juga Irma dan Juita ( beliau salah menyapa Yunita.red )” sambung beliau,ka Anna dari seberang,

“eeeemmmm…, maaf ka, Epi barusan dari tandas, jadi kurang tahu ada telepon ka Anna…,lagian baru balik ini..,” jawabku agak gusar,

“Ga apa.., tapi Epi ke sini ya…., please.., ada yang pentingggg…, banget…, Epi mesti dating ya…, ajak juga Irma dan kawan-kawan ya..,”

“Maaf ada apa ya ka..?? kok kayaknya mustahak sekali??”

“Iya ini acaranya uda mau mulai ,Epi cepet kesini ya…., kaka dan kawan-kawan tunggu…,

“Iya.., uda ka.., Insya Allah saya ke situ sama kawan-kawan.., Assalamualaikum wr.wb…,”

“Iya.., ka tunggu…., Wassalamualaikum wr.wb”



***
“Tok..,tok…,tok…,” pintu diketok

“Pi tadi Anya ada call kau kan??” kata kawan dari bawah..,

Saya buka telefon bimbit lagi.., eeemmmm 2 panggilan tak terjawab dari Ukhti Anya,yayuuu..,

Saya gegas call balik dia,

“Assalamualaikum wr.wb.., “ sapa ku..,

“Waalaikumsalam wr.wb.., E_Ponk .., ayo laju ke GM…, ka Anna call-call terus.., aku takut..,” kata Anya dari seberang gusar..,

“Tenang-tenag…, Ini yayu uda di mana?? Iya tadi juga beliau call Eponk..,”

“Aku uda di depan hostelmu..,laju.., aku tunggu..,”

“Iya.., jap ya.., aku buang sampah dulu, baru balik nih.., baru siap makan..,”

“Iya cepetan ya.., “

“Ya.., wassalamualaikum wr.wb..,”

“waalaikumsalam wr.wb”


***
“Tok.., tok., tok..,” saya mengetok pintu bilik Irma di sebelah..,

“Assalamualikum wr.wb.., emmmm.., maaf ka Rindu, Irmanya mana??”

“Irma njemuri baju di bawah de..,”

“oooo.., gitu.., ya uda makasi ka..,Wassalamualaikum wr.wb..,”

“Iya.., waalaikumsalam wr.wb..,”


***
“Irrrrrr.., kau ya.., aku call-call.., ga diangkat..,”

“Sorry hp ku lagi tak chas..,”

“Jom ke GM..,”

“Ihhhh.., ngapain??”

“Ga tau., ka Anna dari tadi call aku mulu…,laju….,”

“ Iya…., jap ya.., aku selesain jemuranku…,”

“Ya.., Anya juga uda nunggu tu di depan..,”

“Ok..,”


***
“Assalamualaikum wr.wb…,yayu.., maaf ya.., membuatmu menunggu…,”

“Waalaiakumsalam wr.wb…, iya ga papa.., Eponk.., aku takut banget.., ada apa si?? Kok ka Anna ngomong ke aku kaya mau nangis gitu.., aku jadi takut n kepengin nangis.., jangan -jangan masalah  LCD itu.., juga printernya..,ahhhh.., aku takut…, kayaknya lebih serem ka Anna dey ketimbang ibuku sendiri..,”

“Uda-uda…, jangan nangis.., aku juga ga enak, mentang-mentang uda LPJ eee…, kok langsung gam au dating latuhan ntar dikiranya.., padahal memang sedang ga bisa datang, ada hal…,”

“Ya uda jom laju..,” sambung Irma..,


***
Di jalan.., kawan-kawan uda pada calling terus…, ihhhh…, jadi tambah ga enak ini..,

Sejurus berlalu, dan kami bertiga samapai juga di depan GM.., Ukhti Ayu sudah menjemput kedatangan kami bertiga,

“Assalamualaikum wr. Wb..,ada apa ya ukh..,??” tanyaku..,

“Waalaikumsalam wr.wb.., hehehe…, akupun kurang yakin.., ayolah masuk dulu.,” jawab Ukhti Ayu sekenanya

Lampu GM dimatikan.., saya mengetok pintu denga ragu-ragu..,

Hemmm..,

Selamat dating duhai kawanku
Selamat dating di kampong yang baru
Hari ini kita bertemu
Dalam uhkuwah yang terpadu
Setelah lama kita bersama di dalam perjuangan ini
Semoga kasih bersemi kembali dalam naungan cinta Illahi
Ooooo……,

Sepenggal nasyid Melayu dilantunkan oleh kawan-kawan menyambut kedatangan kami..,

Ohhh..,

Dan kejutan sebenarnya adalah…, ketika dari arah dalam ada yang membawa kek ulang tahun serta menyanyikan lagu “Allah peliharalah kami…, Allah lindungilah kami….,”

Baru tersadar kalo kawan-kawan sengaja membuat kejutan buat Anya,yayuku…, dan Ukhti Nur Khasanah.., wah.., saya jadi ikutan terharu melihat yayu menangis gembira..,hemmm indahnya uhkuwah..,

Lepas makan kek…, saya membawakan do’a rabithah sebagai harapan dan penutup acara, berhubung pula jamnya sudah makin malam…,

Sayonara…,
Come back to hostel masing-masing…!!!!!____________________________________________________*


***
Menaiki tangga rumah.., bimbit saya bordering..,
Eeemmm ada nombor asing masuk..,

“Hallo…, Assalamualaikum wr.wb..,”

Dan salam terjawab.., dari seorang lelaki di seberang sana.., hemmm…, baru saya tahu kalau itu senior saya pas sekolah dulu yang rupanya juga bekerja di sini, Malaya..,

Bla.., bla.., bla…,

Berusaha menghormati obrolan beliau meskipun agak tak mengena dan mengenakkan dalam hati pribadi saya, maaf jujur.., ini karena saya masih menghormati beliau sebagai senior dahulu..,

Emmmm…, tapi maaf lagi….,
Mungkin seperti kata beliau “Malaysia Boleh, ma..,”
Jadinya ya…., boleh berubah mungkin, seperti itukah??!!!!

Ah…, hari ini rasanya bingung dan meledak-ledak sekali saya..,

Iya saya masih bingung ketika satu sesi yang lepas saya masih berada di suasana ukhuwah Islamiyah yang kental, dengan kawan-kawan yang shalehah Insya Allah.., oohhh.., betapa indah dan mungkin Anda tidak pernah percaya atau sama sekali menduga..,

Seperti apa yang  senior saya ucapkan blak-blakan…, yang pada intinya…, “BELIAU ITU MENGANGGAP, MENGECAP DAN MENYETEMPEL HABITAT SAYA SEKARANG INI YAITU SG.WEY SEBAGAI TEMPAT BERMARKASNYA WANITA-WANITA INDONESIA YANG SUDAH TERAKULTURASI KEBUDAYAAN YANG NEGATIF DAN SUDAH BERUBAH MENJADI GAUL DARI YANG SEMULA LUGU-LUGU”

Ehhhhh…., jiwa muda saya melambung, meledak…., dalam ucapannya yang saya tafsirkan hanyalah “perendahan diri kaum wanita di Sg.Wey, atau dalam cakupan luasnya beliau merendahkan orang Indonesia lebih-lebih perempuan yang bekerja di Malaya,  “ahhh.., uda pasti.., dia begini…,” “

Hemmmm…, saya menghela napas.., sakit dan sesak sekali rasanya dada saya.., saya ingin marah dan memarahi beliau atas setiap kata yang keluar dari mulutnya, yang asal-asalan itu…, selalu menilai dari sudut pandang mayoriti, mendadak saya benci u/ yang kesekian kalinya pada orang-orang yang merendahkan kaum wanita,karena saya sendiri adalah wanita dan saya merasa tidak semua wanita harus dan kudu menyandang “cap” seperti apa yang beliau tafsirkan, itu terlalu menyakitkan dan bagi saya sama saja dengan “memfitnah”. Padahal bukankah fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan??

Saat itu.., saya hanya dapat menanggapi kata-kata asal keluar beliau dengan senyum kegetiran dan perasaan “prihatin” serta “marah”. Iya.., saya tersenyum semata saya ingin menghargai pendapat beliau meskipun itu sangat menyayat hati saya. Prihatin.., saya prihatin kepada kaum hawa, kaum saya yang “mengapa tidak pernah atau belum mungkin tersadar, terbangun.., kalau selama ini buaian kata-kata dan permainan mereka hanya HARMOKO alias Hari-hari Omong Kosong = zero, mereka hanya ingin mengolok-olok harga diri wanita, mereka hanya ingin mengecap madu tanpa mau bertanggung jawab, mereka itu hanyalah pecundang-pecundang kelas teri, yang mana lain bibir dengan hatinya.., Lihatlah betapa mereka denga n mudah menganggap “semua sama bias dimainkan oleh mereka”

No..no..no.., maaf sekali lagi Anda salah Bung…, dan Anda bagi saya terlampau berpikiran kolot!!!!!

Dan saya juga marah…., marah pada siapa??
Keadaaan??? Tidak benar itu…, bukanlah itu takdir??
Pada lingkungan dan mereka?? Hemmm.., bukankah setiap mereka memiliki hak masing-masing?? Siapa saya mau melarang mereka??
Pada siapa saya marah??

Iya sepertinya saya marah pada diri sendiri
Diri yang sampai dengan hari ini hampir menjajak usia 22 tahun namun masih labil, masih cengeng, masih belum sepenuhnya kuat seperti karang di dasar lautan..,

Ya…, saya menerawang tirai hijau penutup jendela di samping katil biru saya..,

Ahhhh…, saya berpikir, kenapa saya masih saja lemah??
Perubahan apa yang selama ini telah saya peroleh??
Sejenak saya merasa zero dengan keberadaan diri saya yang masih saja jalan di tempat, diam dan tidak berarti apa-apa..,
Saya masih terlalu pupus untuk mengenal Dzat Allah yang sebenar

Dzat yang kudus, suci lagi tanpa sebarang niatan fanna..,

Kemudian saya merernungi diri…,

EVI MAUDIARTI
Berapa tahun kau hidup di dunia??
Hampir 22 tahun kan??
Kenapa tidak mau berlari??
Melainkan hanya mampu jalan di tempat, ya.., mungkin sesekali melakukan PBB ringan seputar di tempat untuk mengelabui kreatifitas,
Kapan berlari?? Kapan kamu kuat dan lebih kuat dari ini??
Kamu harus bisa dan pasti bisa

Ingat!!!!
Allah mengutusmu ke Malaya dan berpisah sejenak dengan orang –orang yang kau kasihi dan sesekali harus berani  melepas kepergian mereka..,
Bukan untuk merubahmu menjadi keras, beringas, lembek ataun mencair
Namun Ingat!!! Allah ingin merubahmu, untuk lebih tawaduk, sederhana dan tidak sombong

Ingat!!!!
Hidupmu , di manapun kamu bukan kamu hendak meminta orang lain untuk memuja, memujimu…,
Untuk menilai kehebatanmu
Untuk menilai keshalihahanmu
Untuk menilai kesucianmu
Untuk menilai maruah dirimu
Untuk menilai kecantikan , kekayaan bahkan kepandaianmu
Apalah arti penilaian manusia, jika ia hanya sebatas nalar dan keteledoran yang berbatas.
Hidupmu, di manapun kamu hanyalah untuk mencari ridho Allah SWT,
Buakna puja puji manusia,Ingat itu baik-baik!!!

Ingat!!!!
Usah bersedih saat fitnahan mungkin menghampiri
Bukankah seorang yang beriman tidak akan luput dari ujian??
Sementara telah kita pahami bahwa ujian itu adalah tarbiyah dari Allah
Kenapa dirimi bimbang??


PERCAYALAH…., YOU FINE  YOUR WAY….,!!!!!!


***
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit

Terima kasih kepada sahabatku yang telah sudi sejenak dalam suasana ngantuknya sudi mendengarkan keluh saya hari ini,

Emmmmmm……, saya rasa ini bukan keluhan yang akan menjadikan saya lemah,
Namun ini semua justru batu loncatan untuk saya agar lebih paham bagaimana Islam sesungguhnya mengajarkan kita arti kesehatan lahir bathin, jiwa raga dan hablun minallah wa hablun minannas…,


***
Untuk senior, kawan , Anda dan siapapun yang membaca dan mungkin ya g beranggapan bahwa seorang TKI khususnya wanita yang pernah ke Malay khususnya Sg. Wey adalah “BOLEH” entah dalam artian apa itu?? (mungkin maksudnya negative)

Saya mohon maaf sekali dari lubuk hati yang paling dalam…, bahwa ga sepatutnya dan ga sepantasnya apa yang Anda anggap itu sebuah kebenaran dan keniscayaan,


***
Dengarkan saya sekali lagi..,
Saya tidak pernah menyesal menjadi TKI dan pernah ke Malaya..,
Saya telah berusaha membuka cakrawala pemikiran saya supaya tidak kolot namun tetap bertumpu pada syariah..,
Dan saya temukan kunci terhebatnya adalah “POSITIF THINKING”
Dan saya akan selalu berdo’a semoga Allah menjadikan saya wanita yang sentiasa berpositif thinking, selalu..,
Saya akan berusaha memandang sebuah kehinaan dalam kaca mata orang sebagai sebuah keindaha dalam bertamaddun bersama Allah AAJL,
Saya yakin hanya  Allah sumber segala sesuatu di muka bumi,
Saya yakin hanya Allah yang akan menyelamatkan kita, kesucian kita, maruah kita, dan kehormatan kita, serta yang meninggikan dan merendahkan derajat kita

Semua terpulang pada diri IBDA BINAFSIKA

Sekian





Dalam metamorphosis sempurna
E_Ponk